Ringkasan Pertemuan 1 & 2


Definisi Desain Grafis





Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).

Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.





Perkembangan Desain Grafis






  • Diawali dengan Jurusan Reklame, Dekorasi dan Ilustrasi Grafik (REDIG) pada 15 Januari 1950 dengan nama Sekolah Toekang Reklame. Pada tahun 1969 bersamaan dengan berubahnya ASRI menjadi Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI), jurusan REDIG dipecah menjadi Jurusan Seni Reklame, Jurusan Seni Dekorasi dan Jurusan Seni Grafis.
  • Pada tahun 1972 STSRI “ASRI” menyelenggarakan ujian S-1 yang pertama kali untuk para BA Seni Reklame. Nama Jurusan Seni Reklame dipakai sampai tahun 1982. Pada tahun 1983 Jurusan Seni Reklame berubah menjadi Jurusan Desain Komunikasi. Pada tahun 1984 bersamaan dengan perubahan STSRI “ASRI” menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta melalui fusi dengan Akademi Musik Indonesia (AMI) dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI). Jurusan Disain Komunikasi berubah menjadi Program Studi Disain Komunikasi Visual hingga saat ini.
  • Tahun 1967 dirintis Studio Grafis Jurusan Seni Rupa di FTSP ITB. Pada tahun 1973 dipecah menjadi Studio Seni Grafis dan Desain Grafis. Tahun 1984 Studio Desain Grafis berdiri sendiri. Pada tahun 1994 Studio Desain Grafis berubah menjadi Studio DKV dan pada tahun 1997 menjadi Program Studi DKV di bawah Departemen Desain. Tahun 2006 menjadi Program Studi DKV setingkat Jurusan di bawah fakultas.
Jika dulu seseorang mempunyai cita-cita keren dengan menjadi dokter, insinyur, dan pilot. Namun sekarang, di era ekonomi kreatif, profesi-profesi di bidang kreatif mulai menjadi pilihan utama. Menjadi musisi, penulis, DJ, film maker, animator dan desainer menjadi salah satu pilihan profesi favorit saat ini di samping banyak profesi di bidang kreatif lainnya.





Kategori Desain Grafis


1. Printing (Percetakan)






Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak.Printing sendiri memuat memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis dalam bentuk cetak.



2. Web Desain






Web desain adalah istilah umum yang digunakan mencakup bagaimana isi web konten ditampilkan, (biasanya berupa hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna akhir melalui World Wide Web, dengan menggunakan sebuah browser web atau perangkat lunak berbasis web.



3. Film






Desain grafis yang berkaitan dengan industri perfilman dan TV mencakup beberapa kegiatan, antara lain, konsep visual, story board, tittle & credits, spesial effect, stage design, sampai ke materi promosi berupa spanduk, poster film, iklan dan juga materi hasil produksi berupa VCD atau DVD dari film tersebut.



4. EGD (Environmental Graphic Design), Identifikasi (Logo).

Kedua bidang (EGD dan Logo) merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.



5. Desain produk


 



Desain produk bisa disebut juga sebagai Industrial Design yang merupakan bidang ilmu dalam perencanaan dan perancangan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.








Animasi






Definisi

Animasi adalah gambar begerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar tersebut dapat berupa gambar makhluk hidup, benda mati, ataupun tulisan.



Prinsip - Prinsip Animasi 


1. Squash and stretch




Prinsip dasar yang sangat populer ini terbilang paling penting dari 12 prinsip yang ada. Squash dan stretch digunakan untuk menampilkan efek gravitasi, bobot, massa dan fleksibilitas.


2. Anticipation




Anticipation membantu mengajak penonton agar penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya. Teknik ini juga membantu animasi agar terlihat lebih realistis.



3. Staging




Staging berkaitan erat dengan komposisi dalam hal menentukan point of interest. Walaupun tidak bergerak, obyek yang perlu mendapatkan perhatian utama harus ditampilkan secara jelas.



4. Straight ahead action and pose to pose




Straight ahead action dan pose to pose merupakan 2 teknik penyajian animasi gambar tangan yang bisa digunakan terpisah atau digabungkan. Straight ahead membutuhkan proses menggambar dari awal hingga akhir secara berkelanjutan, sementara pose to pose merupakan teknik menggambar frame awal dan akhir, kemudian dilanjutkan dengan mengisi frame-freame di antaranya. 



5. Follow through and overlapping action



Follow through and overlapping action digunakan untuk menunjukkan bahwa tidak semua bagian dari obyek akan berhenti pada waktu yang sama.



6. Slow in and slow out




Menambahkan sejumlah frame tambahan akan mampu menampilkan perubahan kecepatan yang lebih realistis. Pada software animasi teknik ini biasa dikenal dengan istilah ease in dan ease out.



7. Arc




Mengikuti hukum fisika, pada umumnya obyek membentuk kurva dalam proses bergeraknya. Hal ini biasa diterapkan untuk menampilkan pergerakan yang lebih alami dan halus.



8. Secondary action




Secondary action biasa digunakan untuk mempertegas pergerakan yang dilakukan oleh sebuah obyek. Contoh yang paling umum terlihat adalah berjalan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.



9. Timing



Timing digunakan untuk mengkomunikasikan karakteristik dari obyek yang bergerak, hal ini juga berkaitan dengan hukum fisika. Sebagai contoh, proses dan kecepatan jatuhnya bola karet akan berbeda dengan jatuhnya kotak kayu.



10. Exaggeration



Terlalu realistis pun dapat membuat animasi terlihat kaku, untuk itu Anda dapat menambahkan pergerakan yang dapat membuatnya terlihat lebih dinamis dan menarik.



11. Solid drawing




Dalam animasi 2 dimensi, kemampuan mwnyajikan obyek secara jelas dan konsisten, mulai dari perspektif, anatomi, bobot dan volume, hingga cahaya dan bayangan.



12. Appeal



Appeal dapat dibangun melalui pergerakan yang unik untuk masing-masing obyek dan karakter sehingga kesemuanya memiliki personality yang khas. Hal ini akan membantu dalam menyajikan cerita yang ingin disampaikan melalui animasi itu sendiri.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar