BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
LATAR BELAKANG
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
RUMUSAN MASALAH
- Pengertian
cinta kasih
- Unsur
tentang cinta
- Unsur dalam
segitiga cinta
- Tingkatan
cinta
- Bentuk atau
macam – macam cinta
- Ayat
Al-Qur’an tentang cinta
- Pengertian
kasih sayang
- Cinta kasih
dari orang tua
- Contoh
tentang kasih sayang
- Pengertian
dan puisi kemesraan
- Pengertian
pemujaan
- Pengertian
dan Cara menumpahkan belas kasih
- Pengertian cinta kasih erotis
TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini dibuat Agar para pembaca serta penulis semakin
mengetau dengan jelas tentang dari materi “ Manusia & Cinta Kasih “ serta
mengajak para pembaca untuk ikut serta dalam pengalamalan dalam membangun
konsep Manusia & Cinta Kasihnya sendiri sehingga mengurangi tingkat
keresahan dalam hati.
RUMUSAN MASALAH
- Pengertian cinta kasih
- Unsur tentang cinta
- Unsur dalam segitiga cinta
- Tingkatan cinta
- Bentuk atau macam – macam cinta
- Ayat Al-Qur’an tentang cinta
- Pengertian kasih sayang
- Cinta kasih dari orang tua
- Contoh tentang kasih sayang
- Pengertian dan puisi kemesraan
- Pengertian pemujaan
- Pengertian dan Cara menumpahkan belas kasih
- Pengertian cinta kasih erotis
TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini dibuat Agar para pembaca serta penulis semakin
mengetau dengan jelas tentang dari materi “ Manusia & Cinta Kasih “ serta
mengajak para pembaca untuk ikut serta dalam pengalamalan dalam membangun
konsep Manusia & Cinta Kasihnya sendiri sehingga mengurangi tingkat
keresahan dalam hati.
BAB II
PEMBAHASAN
CINTA KASIH
Cinta
adalah perasaan yang lahir dari hati seseorang , timbul dengan sendirinya,
tidak melihat waktu dan usia, suatu asa untuk ingin menyayangi dan memiliki,
seperti perasaan cinta ibu kepada anak nya, perasaan cinta tuhan kepada umat
nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan menimbulkan nilai2 kejiwaan yang
selalu tulus dan berserah.
Definisi
Cinta menurut W. J. S. Poerwadarminta adalah rasa sangat suka (kepada) atau
(rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan definisi kasih menurut beliau adalah perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Jadi kalau disimpulkan cinta
kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan
Unsur Dalam Cinta
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr Sarlito W. Sarwono dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu :
-
Keterikatan
-
Keintiman
-
Kemesraan
Berikut penjelasannya:
1. keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain
kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2. keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah
laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi
panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil
nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3. kemesraan
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. kadang kadang ada yang keterikatannya sangat kuat tetapi keintiman atau kemesraannya kurang, cinta seperti ini mengandung kesetiaan yg kuat dan kecemburuan yang besar, sehingga dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan oleh kemesraan dan keintiman
Unsur
Dalam Segitiga Cinta
Ada 3 unsur dalam cinta segitia yang harus kita ketahui. Yaitu :
1) Intimasi, Intimasi adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal
hubungan tumbuh dengan baik, tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik
nol. Bila relasi dan komunikasi tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi
mati.
2) Passion atau gairah, Ini adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu.
Sisi gairah ini punya peranan penting bagi perkembangan fisiologis dan
keinginan yang kuat untuk bersatu dengan yang dicintai. Pada mulanya passion
bertumbuh cepat dan sangat kuat, sampai tidak lama kemudian passion ini jadi
kebiasaan. Passion punya segi motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang
memikat anda kepada seseorang. Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati.
Sisi negatifnya adalah jika hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik
tadi lama kelamaan memudar.
3) Sisi komitmen, Ini merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah
tekad untuk memelihara cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat
pertama kali bertemu dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling
mengenal satu dengan lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila
relasi melemah maka komitmen juga cenderung melemah.
Tingkatan
Percintaan
Pada percintaan sendiri ternyata mempunyai 3 tingkatan, mungkin kita baru
dengar ataupun baru tahu bahwa percintaan sendiri ternyata mempunyai
tingkatannya,
Menurut pendapat dari Ibnu Al-Araby atau yang dikenal sebagai tokoh
filosofi ilsam, membagi 3 tingkatan dalam percintaan, yaitu :
1. Cinta Natural, cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan
keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia
telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing
pada majikannya karna telah merawatnya.
2. Cinta Supranatural, Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana
kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik
walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada
anaknya, ia rela berkorban apapun dan bagaimanapun caranya demi kebaikan
anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut. Pada
tingkat inilah kita akan mulai memahami pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK
HARUS MEMILIKI”
3. Cinta Ilahi, Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya
akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika
kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita
sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan
pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita
cintai.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Berbagai Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan
mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih
mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta
didengungkan dengan lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain
dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas
dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Sehinga dari banyak hal yang dilalui tersebut
timbul lah macam – macam cinta menurut ajaran agama. Yaitu :
1. Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia
senang untuk tetap hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan
dirinya dan ia pun mencintai segala
sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala
sesuatu yang menghalanginya untuk hidup. Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa
sakit, penyakit dan mara bahaya. Al
–Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala
sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala
sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad
SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala
keburukan.
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Pada cinta kepada sesame manusia ini bahwasannya agar
manusia sendiri bisa dan da[at hidup dengan penuh keserasian dalam menjalankan
hidup, keharmonisan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat dan manusia tidak
boleh tidak membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Untuk tidak
berlebih – lebihan dalam cintanya kepada dirinya sendiri dan melepaskan diri
dari gejala – gejala itu adalah dengan melakukan iman, menegakkan sholat,
memberikan zakat, bersedekah terhadap orang – orang miskin, dan menjauhi segala
larangan Allah SWT.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara
cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain, dan dengan
demikian bisa merelisasikan kebaikan individu dan masyarakat. Al – Qur’an juga
menyeru kepada orang – orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta
mereka pada diri mereka sendiri.
3. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan
dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih
sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami dan istri. Ia merupakan faktor
yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga
“Dan diantara tanda-tanda kekuasanNya ialah Dia yang
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung,
dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi yang berpikir.” (QS,Ar-Rum, 30:12)
4. Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, karna cinta
keibuan ini yang palis asli dan terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya
sendiri karena ibu dan anak mempunyai ikatan fisiologi, sehingga seorang ibu
akan memelihara anaknya dengan penuh hati – hati serta penuh keibuan dengan
cinta kasih yang tanpa pamrih atau belaskasihan.
5.Cinta Kebapa’an
Perlu diingan bahwa cinta kebapaan ini bukan seperti pada
cinta keibuan yang anak dengan ibunya terjalin hubungan fisiologi sehingga para
ahli ilmu berpendapat bahwasannya ayah dengan anak nya ini memiliki ikatan
psikis, nampak jelas dalam cinta ayah kepada anak – anaknya, karena mereka
sumber kesenangan, kegembiraan, kekuatan, kebanggaan, dan merupakan faktor
penting bagi kelangsungan peran seorah ayah dalam kehidupan dan akan selalu
terkenang sampai dia meninggal dunia.
“…Dan Nuh memanggil
anaknya – sedang anak itu berada di trmpat yang jauh terpencil – : “Hai
..anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama
orang-orang yang kafir.” (QS, Yusuf, 12:84)
6.Cinta Kepada ALLAH SWT
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih,
spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah
laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan
ridha-Nya.
“Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar)mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha
pengampun lagi maha penyayang” (QS Ali Imran, 3:31)
7.Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi
seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Ayat – Ayat Al-Qur’an Tentang Cinta
- “Dengan nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. (Al-Fatihah: 1)
- “Katakanlah
(Wahai Rasulullah), Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (Ali Imron: 31)
- “Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”. (Ali Imron:14)
- “Hai
manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan
darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak
laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya
kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya
Allah swt. adalah pengawas atas kamu”. (An Nisa: 1)
- “Dan
diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”. (Ar-Ruum: 21)
- “Dan
nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang
layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah Swt akan mengkayakan mereka. Dan
Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui”. (An Nur: 32).
- “Dan segala sesuatu kami jadikan
berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (Adz Dzariyaat: 49)
Kasih Sayang
Pengertian Kasih Sayang
Menurut
W.J.S Poerwadaminta kasih sayang ini ialah sebuah perasaan sayang, perasaan
cinta atau perasaan suka pada seseorang. Pada saat berumah tangga perasaan
kasih sayanglah yang menjadi kunci kebahagiaannya dan juga kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduannya
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis,
berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih
sayang dalam kehidupan keluarga.
Macam – Macam Cinta Kasih Orang Tua
dan Contoh Kasih Sayang
- Orang tua
bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
- Orang tua
bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
- Orang tua
bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
- Orang tua
bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Kemesraan
Pengertian Kemesraan & Puisi
Berasal dari
kata mesra yang berarti sangatlah erat hubungannya. Mesra juga dapat diartikan
sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan dapat
diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat
kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
Puisi
tentang Kemesraan :
KEMESRAAN
Janganlah
kau berlalu.
Tinggalkan
aku sepi sendiri.
Biarkan aku
dama bersamanya.
Merasakan
cinta sesungguhnya.
Kemesraan
...
Datanglah
malam ini.
Kembali
melepas rindu.
Satukan
asaku asanya.
Bercerita
tentang cinta.
Kemesraan
...
kutulis
puisi ini.
Kupersembahkan
padamu.
Walau tak
indah syair puisiku.
Inilah
gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan
lupakan aku.
Akankah
tercipta kembali.
Kemesraan
kita ...
Kebersamaan
kita ...
Hari seindah
dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta
hatiku.
Belas
Kasihan
Pengertian
Belas Kasihan
welas asih,
atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain.
Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi
penderitaan orang lain
Cara
Menumpahkan Belas Kasih
Menurut saya
ada banyak cara untuk menumpahkan belas kasih kita kepada orang lain atau orang
yang membutuhkan, belaskasih juga dapat dalam bentuk materi dan non materi.
Orang yang kita dapat belas kasihi ialah seperti Yatim piatu, orang – orang
jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar – benar sudah tidak
bisa bekerja, orang sakit, orang cacat dan sebagainya. Intinya belas kasih
memiliki definisi dan penerapan yang luas, sekarang tinggal kita yang
mengamalkan dari sebuah kata belas kasih itu.
Cinta Kasih Erotis
Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis
adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya.
Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan
sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang
keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi
tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang
bersifat pesta pora dan sementara saja
CINTA KASIH
Cinta
adalah perasaan yang lahir dari hati seseorang , timbul dengan sendirinya,
tidak melihat waktu dan usia, suatu asa untuk ingin menyayangi dan memiliki,
seperti perasaan cinta ibu kepada anak nya, perasaan cinta tuhan kepada umat
nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan menimbulkan nilai2 kejiwaan yang
selalu tulus dan berserah.
Definisi
Cinta menurut W. J. S. Poerwadarminta adalah rasa sangat suka (kepada) atau
(rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan definisi kasih menurut beliau adalah perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Jadi kalau disimpulkan cinta
kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan
Unsur Dalam Cinta
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr Sarlito W. Sarwono dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu :
- Keterikatan
- Keintiman
- Kemesraan
Berikut penjelasannya:
1. keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain
kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2. keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah
laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi
panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil
nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3. kemesraan
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. kadang kadang ada yang keterikatannya sangat kuat tetapi keintiman atau kemesraannya kurang, cinta seperti ini mengandung kesetiaan yg kuat dan kecemburuan yang besar, sehingga dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan oleh kemesraan dan keintiman
Unsur
Dalam Segitiga Cinta
Ada 3 unsur dalam cinta segitia yang harus kita ketahui. Yaitu :
1) Intimasi, Intimasi adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal
hubungan tumbuh dengan baik, tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik
nol. Bila relasi dan komunikasi tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi
mati.
2) Passion atau gairah, Ini adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu.
Sisi gairah ini punya peranan penting bagi perkembangan fisiologis dan
keinginan yang kuat untuk bersatu dengan yang dicintai. Pada mulanya passion
bertumbuh cepat dan sangat kuat, sampai tidak lama kemudian passion ini jadi
kebiasaan. Passion punya segi motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang
memikat anda kepada seseorang. Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati.
Sisi negatifnya adalah jika hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik
tadi lama kelamaan memudar.
3) Sisi komitmen, Ini merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah
tekad untuk memelihara cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat
pertama kali bertemu dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling
mengenal satu dengan lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila
relasi melemah maka komitmen juga cenderung melemah.
Tingkatan
Percintaan
Pada percintaan sendiri ternyata mempunyai 3 tingkatan, mungkin kita baru
dengar ataupun baru tahu bahwa percintaan sendiri ternyata mempunyai
tingkatannya,
Menurut pendapat dari Ibnu Al-Araby atau yang dikenal sebagai tokoh
filosofi ilsam, membagi 3 tingkatan dalam percintaan, yaitu :
1. Cinta Natural, cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan
keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia
telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing
pada majikannya karna telah merawatnya.
2. Cinta Supranatural, Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana
kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik
walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada
anaknya, ia rela berkorban apapun dan bagaimanapun caranya demi kebaikan
anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut. Pada
tingkat inilah kita akan mulai memahami pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK
HARUS MEMILIKI”
3. Cinta Ilahi, Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya
akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika
kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita
sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan
pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita
cintai.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Berbagai Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan
mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih
mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta
didengungkan dengan lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain
dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas
dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Sehinga dari banyak hal yang dilalui tersebut
timbul lah macam – macam cinta menurut ajaran agama. Yaitu :
1. Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia
senang untuk tetap hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan
dirinya dan ia pun mencintai segala
sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala
sesuatu yang menghalanginya untuk hidup. Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa
sakit, penyakit dan mara bahaya. Al
–Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala
sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala
sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad
SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala
keburukan.
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Pada cinta kepada sesame manusia ini bahwasannya agar
manusia sendiri bisa dan da[at hidup dengan penuh keserasian dalam menjalankan
hidup, keharmonisan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat dan manusia tidak
boleh tidak membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Untuk tidak
berlebih – lebihan dalam cintanya kepada dirinya sendiri dan melepaskan diri
dari gejala – gejala itu adalah dengan melakukan iman, menegakkan sholat,
memberikan zakat, bersedekah terhadap orang – orang miskin, dan menjauhi segala
larangan Allah SWT.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara
cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain, dan dengan
demikian bisa merelisasikan kebaikan individu dan masyarakat. Al – Qur’an juga
menyeru kepada orang – orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta
mereka pada diri mereka sendiri.
3. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan
dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih
sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami dan istri. Ia merupakan faktor
yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga
“Dan diantara tanda-tanda kekuasanNya ialah Dia yang
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung,
dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi yang berpikir.” (QS,Ar-Rum, 30:12)
4. Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, karna cinta
keibuan ini yang palis asli dan terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya
sendiri karena ibu dan anak mempunyai ikatan fisiologi, sehingga seorang ibu
akan memelihara anaknya dengan penuh hati – hati serta penuh keibuan dengan
cinta kasih yang tanpa pamrih atau belaskasihan.
5.Cinta Kebapa’an
Perlu diingan bahwa cinta kebapaan ini bukan seperti pada
cinta keibuan yang anak dengan ibunya terjalin hubungan fisiologi sehingga para
ahli ilmu berpendapat bahwasannya ayah dengan anak nya ini memiliki ikatan
psikis, nampak jelas dalam cinta ayah kepada anak – anaknya, karena mereka
sumber kesenangan, kegembiraan, kekuatan, kebanggaan, dan merupakan faktor
penting bagi kelangsungan peran seorah ayah dalam kehidupan dan akan selalu
terkenang sampai dia meninggal dunia.
“…Dan Nuh memanggil
anaknya – sedang anak itu berada di trmpat yang jauh terpencil – : “Hai
..anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama
orang-orang yang kafir.” (QS, Yusuf, 12:84)
6.Cinta Kepada ALLAH SWT
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih,
spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah
laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan
ridha-Nya.
“Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar)mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha
pengampun lagi maha penyayang” (QS Ali Imran, 3:31)
7.Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi
seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Ayat – Ayat Al-Qur’an Tentang Cinta
- “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. (Al-Fatihah: 1)
- “Katakanlah (Wahai Rasulullah), Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (Ali Imron: 31)
- “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”. (Ali Imron:14)
- “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu”. (An Nisa: 1)
- “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”. (Ar-Ruum: 21)
- “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah Swt akan mengkayakan mereka. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui”. (An Nur: 32).
- “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (Adz Dzariyaat: 49)
Kasih Sayang
Pengertian Kasih Sayang
Menurut
W.J.S Poerwadaminta kasih sayang ini ialah sebuah perasaan sayang, perasaan
cinta atau perasaan suka pada seseorang. Pada saat berumah tangga perasaan
kasih sayanglah yang menjadi kunci kebahagiaannya dan juga kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduannya
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis,
berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih
sayang dalam kehidupan keluarga.
Macam – Macam Cinta Kasih Orang Tua
dan Contoh Kasih Sayang
- Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
- Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
- Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
- Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Kemesraan
Pengertian Kemesraan & Puisi
Berasal dari
kata mesra yang berarti sangatlah erat hubungannya. Mesra juga dapat diartikan
sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan dapat
diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat
kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
Puisi
tentang Kemesraan :
KEMESRAAN
Janganlah
kau berlalu.
Tinggalkan
aku sepi sendiri.
Biarkan aku
dama bersamanya.
Merasakan
cinta sesungguhnya.
Kemesraan
...
Datanglah
malam ini.
Kembali
melepas rindu.
Satukan
asaku asanya.
Bercerita
tentang cinta.
Kemesraan
...
kutulis
puisi ini.
Kupersembahkan
padamu.
Walau tak
indah syair puisiku.
Inilah
gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan
lupakan aku.
Akankah
tercipta kembali.
Kemesraan
kita ...
Kebersamaan
kita ...
Hari seindah
dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta
hatiku.
Belas
Kasihan
Pengertian
Belas Kasihan
welas asih,
atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain.
Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi
penderitaan orang lain
Cara
Menumpahkan Belas Kasih
Menurut saya
ada banyak cara untuk menumpahkan belas kasih kita kepada orang lain atau orang
yang membutuhkan, belaskasih juga dapat dalam bentuk materi dan non materi.
Orang yang kita dapat belas kasihi ialah seperti Yatim piatu, orang – orang
jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar – benar sudah tidak
bisa bekerja, orang sakit, orang cacat dan sebagainya. Intinya belas kasih
memiliki definisi dan penerapan yang luas, sekarang tinggal kita yang
mengamalkan dari sebuah kata belas kasih itu.
Cinta Kasih Erotis
Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis
adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya.
Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan
sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang
keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi
tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang
bersifat pesta pora dan sementara saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar